Misteri Cinta
Ibarat ada gula ada semut, ada cinta maka manusia ada. Karena dunia begitu indah. Hujan dengan dinginnya, matahari dengan panasnya , menjadi sahabat atas nama cinta. Dalamnya lautan dan luasnya samudra menjadi tak berarti karena cinta. Cinta membuat manusia membangun gedung pencakar langit, terbang menembus langit, dan mampu menembus bumi.
Cinta juga mempengaruhi manusia membangun sebuah peradaban dan menciptakan karya serta penemuan-penemuan monumental. Cinta mezuzah pribadi seseorang dalam sekejap mata. Cinta membuat muka masam jadi berseri, kantong tipis jadi serasa tebal, penakut jadi pemberani. Cinta yang menyebabkan seseorang tak merasa sakit, derita menjadi jalan keluar, bahkan membuat seseorang menjadi kuat ditengah himpitan hidup yang mendera. Cinta ibarat bensin yang mampu menggerakkan mesin,. Ibarat angin yang mampu bergerak super elastis.Ibarat matahari mampu menerangi alam semesta. Cinta adalah nafas kehidupan.
Tapi karena cinta, manusia merintih dan menangis hidup sepanjang masa. Atas nama cinta seseorang tega mengakhiri hidup secara tragis. Cinta meledakkan peperangan dimana-mana. Atas nama cinta seseorang tega membunuh sesame dan memicu kerusuhan. Itulah cinta kambing hitam. Sepanjang sejarah manusia, cinta senantiasa menghiasi, bahkan tak jarang menjadi sebuah legenda.
Pernah kita melihat cinta pada binatang? Tentu saja tidak! Cinta hanya ada pada manusia. Burung tidak bercinta. Harimau tidak pernah bermesraan. Kambing tidak romantis. Mereka itu hanya Memiliki naluri untuk mempertahankan mata rantai kehidupan (hubungan intim). Sementara makna cinta bukan itu. Tapi tak jarang manusia berprilaku seperti binatang, seperti pelacuran, pacaran, dan lainnya, yang jauh dari hakikat cinta itu sendiri.
Tidak sembarang manusia bisa Memiliki cinta. Manusia yang sehat dan berakal saja yang dapat merasakan cinta. Manusia gila tidak akan pernah merasakan cinta. Begitu juga manusia yang gila tentang hal keduniawian. Muhammad iqbal, penyair kondang dari Pakistan mengungkapkan, jika tiada cinta agama dan segala aturannya ibarat kumpulan bayangan bisu.
Namun sebaliknya, jika dunia ini diperkuat dengan cinta ia akan menjelma menjadi pengatur di dunia semesta. Cinta tak mengenal cepat atau lambat, tak mengenal jauh dan dekat, cinta membuat gunung selembut salju dan membuat jantung tetap berdebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar