RESENSI
HARI IBU ubah citra perempuan
Sebagai perempuan Jawa, Anne Avantie menumbuhkan citra perempuan Jawa yang berbeda dari gambaran pendahulunya.
Jika dulu perempuan Jawa hanya dikenal sebagai sosok yang lemah gemulai, nurut dan manut pada suami, dan menjadi pekerja domestik yang berkutat pada dunia dapur, sumur dan kasur.
Kini seakan menjadi Kartini era modern, sosok Ane menjelma sebagai perempuan istimewa dengan perjuangan hidup untuk membangun eksistensinya sebagai perancang busana professional kabana.
Kegigihannya membangun karir dan profesinya serta pergolakan batinya sebagai perempuan Jawa di bidang jahit menjahit ini dituturkan secara runut dalam bukunya yang berjudul Anne Avantie: Aku, Anugerah dan Kabana.
“Apakah saya akan mengungkapkan funia fesyen sebagai sebuah glamoritas? Atau, sebuah proses panjang berisi pergumulan batin dan kerja keras?” demikian kalimat pertama yang tertoreh di awal halaman.
Di dalam bukunya, perempuan yang di lahirkan di Semarang dengan nama asli Sianne Avantie ini mulai menurunkan kisah masa kecilnya yang banyak dihabiskan di Solo.
Cerita berlanjut pada cerita masa remaja yang banyak dipengaruhi oleh sang ibu yang juga hobi menjahit, hingga akhirnya berpengaruh pada sosok Anne untuk memilih jalur rancang busana hingga saat ini.
Untuk memperkuat alur cerita perjalanan hidup Anne, penyusun buku itu, Alberthine Endah, mencantumkan foto-foto dokumentasi pribadi Anne, termasuk masa kecilnya.
Selain itu, untuk menyambung dengan kondisi kekinian, didalamnya terdapat beberapa karya ancaman masterpiece Anne Avantie yang dibawakan oleh beberapa model.
“Apa yang saya lakukan terhadap kabana adalah bukti rasa cinta untuk mempertahankan busan klasik Indonesia ini, dan memberinya warna agar luwes menembus zaman”, ujar Anne dalam peluncuran bukunya beberapa waktu yang lalu.
Anne berharap dengan terbitnya buku keduanya ini akan memberi warna segar dalam dunia ancaman kabana national, yang di hardpan tidak hanya mend pat tempt di dalam ngerti naming juga mancanegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar