Kamis, 09 Mei 2013

Tentang Keadilan Dan Contohnya


Seorang arif dan bijak berpendapat: “Sesungguhnya keadilan adalah timbangan Allah yang diletakkan bagi manusia dan ditegakkan untuk maksud mencapai kebenaran. Karena itu, janganlah menentang Allah dalam timbangan-Nya dan kekuasaan-Nya, serta perkuatlah pengamalan keadilan dengan dua perkara:

1.    Tamak dan rakus seminimal mungkin dan

2.   Wara’ sebanyak-banyaknya. ( Penjelasan: Wara’ artinya patuh dan taat kepada Allah, menjauhi dosa dan segala apa yang syubhat )

Contoh, Mengadili seorang Badui:

Seorang badui yang dituduh melakukan kejahatan kehadapan kemuka pengadilan. Saat menghadap hakim, dia menyodorkan sebuah buku catatan berisi riwayat hidupnya sambil berkata 

“Ambillah, bacalah kitabku ini”

Sang hakim lalu berkata, “Itu adalah yang akan diucapkan kelak pada hari kiamat.”

Badui tersebut lalu berkata, “Demi Allah pengadilan ini lebih buruk dari hari kiamat. Pada hari kiamat disodorkan kebaikan dan keburukan seseorang, tetapi Anda sekarang ini hanya mengemukakan keburukan saya dan mengabaikan kebaikan-kebaikan saya.”

Contoh diatas hampir sama dengan yang dialami pengadilan didunia, yang belum menegakkan keadilan.



Terkadang didunia belum tentu mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya, masih banyak sekali keadilan yang melenceng dari norma hukum yang ada. Manusia yang berlaku adil pun masih sedikit, banyak pertimbangan yang dipikirkan dalam memberikan keadilan. Banyak penjahat kecil yang dihukum sangat berat dan penjahat besar hanya mendapatkan hukuman yang ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar