Kamis, 09 Mei 2013

Mengutamakan Keselamatan Ibu


Kisah ini saya ambil dari ibu saya yang merawat ibunya (nenek saya). Sebelum nenek saya dipanggil Yang Maha Kuasa, ibu saya selalu merawatnya dengan hati yang tulus, tanpa mengeluh sedikitpun tentang rasa capeknya. Ibu saya tahu mungkin rasa capek itu tidak bisa membayar jasa semua pengorbanan beliau semasa merawat dan membesarkannya.

Ibu saya selalu mengutamakan merawat beliau yang pada saat itu terbaring kaku ditempat tidur. Mulai dari memberi makan, menyuapinya, memandikannya, sampai-sampai membersihkan kotorannya tanpa mempunyai rasa jorok atau risih sedikitpun. Membela-belakan untuk bangun pagi-pagi dan pulang larut malam untuk merawat dan menjaganya.


Pada waktu ketika, sakit nenek saya tambah parah dan harus dibawa kerumah sakit untuk penanganan medis. Dari situ perasaan anak sangat teriris dan terdapat rasa penyesalan. Yang dimana mungkin pada sebelum beliau sakit ibu saya belum memberikan yang terbaik. Sampai-sampai keluar ucapan yang mungkin tidak disadari atau keluar karena hati nurani seorang anak "Mak jangan tinggalin, kalo mak pergi saya juga ikut!!, kalo bisa diganti biar saya aja yang pergi" Ucapan itu yang selalu dikeluarkan ibu saya. Pada saat terakhir kalinya, ibu saya yang berhasil membimbingnya menunjukkan jalan menuju Allah. 

Kisah ini termasuk pertanggung jawaban anak yang sayang kepada ibunya yang mengabdikannya dengan merawat ibunya diwaktu sakit sampai ajal menjemput. Sudah menjadi kewajiban bagi anak untuk berbakti kepada orang tua. Dan banyak pula bagaimana cara anak mengabdikan dirinya untuk orang tua terutama ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar